Kodim Sragen - Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) Saat Musim Hujan Senin, 8 februari 2021 Serka Supono Babinsa Ds Kalimacan melaksanakan k...
Kodim Sragen - Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) Saat Musim Hujan
Senin, 8 februari 2021 Serka Supono Babinsa Ds Kalimacan melaksanakan komsos dengan ibu wahyu warga masyarakat Dk siboto Rt 11.
Serka Supono menjelaskan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) fluktuatif, namun saat musim hujan, kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat. Pada musim hujan populasi Aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.
Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. Kelangsungan hidup nyamuk Aedes aegypti akan lebih lama bila tingkat kelembaban tinggi selama musim hujan sehingga masyarakat harus lebih waspada pada saat memasuki musim hujan.
Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.
“ Pada umumnya penderita Demam Berdarah Dengue akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C pada hari ke 1- 3; kemudian pada fase kedua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5 “ ucap Supono.
Fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali). Pada fase kedua ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan).
“ Di fase yang ketiga akan terjadi pada hari ke 6-7, penderita akan merasakan demam kembali. Fase ini dinamakan fase pemulihan. Di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali “ imbuhnya.
COMMENTS