Sragen, 3 Agustus 2016 Pada hari Selasa tgl 03 Agustus 2016 Pukul 13.30 Wib s/d 14.40 Wib bertempat di aula Setda Kab Sragen telah berl...
Sragen, 3 Agustus 2016
Pada hari Selasa tgl 03 Agustus 2016 Pukul
13.30 Wib s/d 14.40 Wib bertempat di aula Setda Kab Sragen telah berlangsung
Sosialisasi Penanganan Konflik Secara terpadu di Wilayah Kabupaten Sragen tahun
2016.
Hadir dalam giat tersebut Dr Kusdinar Yuni Sukowati ( Bupati
Sragen ), Letkol Inf Deny Marantika ( Dandim 0725 Sragen ), AKBP Cahyo Widiarso
SH.SIK(Kapolres Sragen), Sri Widiyastuti,SH.KN ( Ketua PN Kelas IB Sragen ), Kapten
CPM Petrus Sigit R( Dansub Denpom IV-1-4/Sragen ), Letkol Inf Andy Bagus Diyan
Arika S.I.P ( Danyonif 408/SBH ), Herrus Batubara SH.MH ( Kajari Kab Sragen ), Bambang Samekto SH.MH (Ketua DPRD Kab Sragen, Dedy Endriatno
SE ( Wakil Bupati Sragen ), Drs Tatag Prabawanto.B.MM ( Sekda Kab Sragen ), Moechtingudin ( Ketua
FKUB Kab Sragen beserta anggota ), Ka Dinas/instansi terkait Kab Sragen serta Ormas
Se Kab Sragen.
Sambutan Bupati Sragen dr. belajar dari
pengalaman bahwa konflik yang sangat sensitive adalah SARA dan jangan sampai
terjadi di Kab Sragen dan kemampuan perlunya deteksi dini dilingkungan kita.
Berdasarkan UU bahwa tongkat komando penanganan Konflik berada ditangan Bupati
sedangkan dari Pihak lain adalah memback-Up. Kami membutuhkan dukungan dari
berbagai pihak untuk menciptakan rasa aman di suatu daerah karena jika semua
sudah tercapai maka secara otomatis ekonomi akan membaik.
Inti Penyampaian Materi Dandim 0725 Sragen Letkol Inf
Deny Marantika SIP : Kita tidak pernah
kalah dalam pertempuran dengan dunia luar tetapi kekalahan kita malah dari
dalam karena politik yang sudah di Politisir membuat kita terpecah belah. Pelaksanaan
giat penanganan konflik sos oleh kowel dilaksanakan dengan pendekatan
persuasive kpd masyarakat dan lingkungan, Keberadaan alutsista bukan jaminan
untuk menciptakan suatu lingkungan menjadi aman tetapi lebih kepada sumber daya
manusianya. Dengan mengedepankan perasaan yang sederajat dengan menempatkan
orang lain setara dengan personil TNI agar timbul penghargaan yg
sama terhadap berbagai elemen masyarakat. TNI tidak Melaksanakan Binter setelah ada
kejadian tetapi lebih melakukan sesuatu agar potensi yg mengancam stabilitas
tidak terjadi yaitu dengan cara pendekatan secara persuasif.
COMMENTS