Kamis 14 Februari 2015 pukul 0 9 3 0 s/d 11 3 0 Wib, bertempat di lahan kebun milik Bp Wagiman anggota kelom...
Kamis 14 Februari 2015
pukul 09 30 s/d
11 30 Wib,
bertempat di lahan kebun
milik Bp Wagiman
anggota kelompok tani Ngudi Rahayu Dk.Ngaringan Ds.Baleharjo
Kec.Sukodono Kab.Sragen, Bati
Tuud, Babinsa Baleharjo, Babinsa Karanganom Koramil 13/Sukodono Peltu Witono,
serda Rohmad, Serka Suwardi
bersama PPL Ds.Baleharjo Bp.Agus Sugiyanto di bantu 4 orang anggota
kelompok tani Ngudi Rahayu melaksanakan ubinan jagung.
Dalam kegiatan tersebut di lahan
kebun Bp.Wagiman seluas 20x30 = 600 m² jenis jagung NK 6328 dengan hasil ubinan
jumlah populasi/dapur 37 batang berat gelondong 7,5 kg, berat pipil 5,6 kg. Lahan sawah poktan Ngudi Rahayu
wilayah Ds.Baleharjo semua tadah hujan bisa panen jagung karena curah hujan
bulan juni dan Juli 2016 masih berlebih Ds.baleharjo termasuk dataran tinggi
pada musim kemarau rawan kekeringan.
Peltu Witono mengatakan Ciri
jagung yang siap dipanen adalah Umur jagung adalah 86-96 hari setelah
tanam, Jagung siap dipanen dengan tonkol atau kelobot mulai mengering yang
ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga, Biji
kering, keras dan mengkilap, apabila ditekan tidak membekas. Cara memanen jagung
yang benar adalah dengan cara memutar tongkol berikut
kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Pada
lahan luas dan rata sangat cocok bila menggunakan alat mesin pemetikan.
Pemetikan jagung pada waktu yang kurang
tepat , kurang masak dapat menyebabkan penurunan kualitas butir jagung menjadi
keriput bahkan setelah pengeringan akan pecah, terutama bila dipipil dengan
alat. Jagung untuk keperluan sayur dapat dipetik 15 sampai dengan 21 hari
setelah tanaman berbuga. Pemetikan jagung rebus tidak harus menunggu sampai
biji masak tetapi dapat dilakukan lebih kurang 4 minggu setelah tanaman
berbunga atau dapat mengambil waktu panen antara umur panen jagung sayur dan
umur panen jagung masak mati.
COMMENTS