Sragen, 23 Desember 2015 Dandim 0725/Sragen Letkol Inf. Denny Marantika beserta ibu menghadiri Puncak peringatan Hari Ibu ke 87 tahu...
Sragen, 23 Desember 2015
Dandim 0725/Sragen Letkol Inf. Denny
Marantika beserta ibu menghadiri Puncak peringatan Hari Ibu ke 87 tahun 2015
diperingati hari ini bertempat di pendopo Sumonegaran rumah dinas Bupati
Sragen. Dihadiri oleh Tim Penggerak PKK Kab. Sragen, berbagai organisasi wanita
yang tergabung dalam GOW Kab. Sragen.
Ketua Penyelenggara Peringatan Hari Ibu
ke-87 kabupaten Sragen Ny. Damai Tatag Prabawanto dalam laporan kegiatannya
mengatakan Hari Ibu di Tahun 2015 di Kab.Sragen ini diperingati dengan beberapa
rangkaian kegiatan seperti donor darah, kegiatan Seminar dengan
tema “Ayo Peduli Lindungi Anak dari Kekerasan. Selain itu pada hari Kamis 17
Desember 2015 juga diselenggarakan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Manding.
Sementara Asisten III Sekda Sragen Dr.
Wahyu Widayat mewakili Bupati Sragen dalam sambutannya menekankan Peringatan Hari Ibu diawali dari berkumpulnya
para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Konggres
Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil
dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang
kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal
22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III
pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini
sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.
Para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan
semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan.
Para feminis ini menggarap berbagai isu tentang persatuan perempuan Nusantara,
pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan
dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum
perempuan. Tak hanya itu, masalah perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan
balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan masih banyak lagi, juga
dibahas dalam kongres itu. Bedanya dengan jaman sekarang, para pejuang
perempuan itu melakukan pemikiran kritis untuk perkembangan perempuan, tanpa
mengusung kesetaraan jender.
Dalam kesempatan itu, diserahkan 110
paket sembako kepada para para warga yang kekurangan. Resepsi Hari Ibu juga
dihadiri oleh sejumlah forum pimpinan daerah, kepala SKPD , camat , ketua dan
pengurus TP PKK kab sragen, ketua dan pengurus orwan.
COMMENTS