Kodim Sragen - Sosialisasi fermentasi Bakteri Bulai Pada Tanaman Jagung Selasa, 30 Juli 2019 mulai Pukul 07.00 s /d 09.00 Wib...
Selasa, 30 Juli 2019 mulai
Pukul 07.00 s /d 09.00 Wib Sertu Budi Suwarto serta Koptu Widodo Babinsa
Koramil 17/ Sumberlawang menghadiri kegiatan Gerakan Pengendalian Opt (
Organisme Penganggu Tanaman ) Dan Sosialisasi fermentasi Bakteri Bulai bertempat
Di Desa Pendem Kec Sumberlawang Kab Sragen.
Hadir dalam kegiatan Bpk.Martoyo
( PPl Kec Sumberlawang ), Bpk.Haryanto ( Dari Dinas Pertanian Propinsi ), Bpk.
Sunarno( Dari Dinas Pertanian Propinsi ), Bpk.Ladiyanto ( Ketua Gapoktan Desa
Pendem ), Sertu Budi Suwarto.( Babinsa Koramil 17/Sumberlawang ), Koptu Widodo
( Babinsa Koramil 17/Sumberlawang ) serta seluruh Anggota Kelompok Tani Desa
Pendem.
Bpk
Haryanto Dari Dinas pertanian Propinsi menjelaskan bahwa Jagung merupakan salah
satu komoditi andalan pertanian yang diproduksi oleh petani Indonesia. Hal ini
sesuai dengan data Kementerian Pertanian yang menunjukkan bahwa produksi jagung
nasional mengalami tren peningkatan setiap tahunnya.
Namun,
seiring dengan peningkatan jumlah produksi, pertanian jagung juga diikuti
dengan semakin maraknya dan mudahnya penyebaran penyakit yang bisa mengakibatkan
berkurangnya hasil panen. Bahkan pada tingkatan yang parah, penyakit jagung
tersebut bisa menyebabkan kegagalan panen.
Salah satunya adalah penyakit bulai yang umum pada jagung di
Indonesia ada lah Peronosclerospora maydis di Pulau Jawa dan Pulau Madura) dan
P.philippinensis di Pulau Sulawesi. P. philippinensis juga menyebar di berbagai
penjuru dunia. Protista mirip cendawan tetapi berkerabat lebih dekat dengan
alga ini bersifat parasit obligat (wajib). Alat perbanyakan/penyebaran utamanya
adalah spora vegetatif yang dihasilkan oleh badan yang disebut konidia
(sehingga sporanya disebut juga konidiospora). Konidia dapat bertahan
bertahun-tahun sebelum tumbuh kembali. Proses infeksi terjadi jika ko nidia
disebarkan dinihari sekitar pukul 02.00 – 04.00 karena sporalisasi maksimum
terjadi pa da saat itu. Infeksi dilakukan oleh konidia melalui stomata. Pada
siang hari tidak terjadi infeksi karena pelepas an konidia terhenti, diduga
konidia tersebut tidak tahan terhadap ca haya matahari. Penyebaran konidispora
dilakukan oleh angin.
Pencegahan penyakit bulai jagung, Perlakuan Benih, Sebelum ditanam
sebaiknya benih dicampur terlebih dahulu dengan fungisida yang berbahan aktif
dimetomorf (Renon, akrobat, Sirkus, dll), Lakukan Penyemprotan ketika tanaman
jagung berumur 1 minggu hingga 35 hst dengan fungisida berbahan aktif iprodium
dan menggunakan obat carbio dengan dosis 15-25cc setiap 17 liter air,
semprotkan dengan jarak 7 hari. Pemupukan pertama sebaiknya jangan menggunakan
urea, gunakan Phonska + SP, atau bisa juga ditambah ZA dan Organik. Selanjutnya
pemupukan tahap kedua gunakan pupuk ZA+Ponska+organik dan pemupukan terakhir
gunakan Urea.
COMMENTS