Sragen, 21 November 2017 Sabtu , 18 No v ember 2017 pukul 20.00 s/d 24.00 Wib bertempat di Halaman Moseum Sangiran, Ds. Krikilan, K...
Sragen, 21 November 2017
Sabtu, 18 November 2017 pukul 20.00 s/d
24.00 Wib bertempat di Halaman Moseum Sangiran, Ds. Krikilan, Kec. Kalijambe dilaksanakan
kegiatan pembukaan Serawung Seni
Sangiran Internasional Festival Segoro Gunung Sri Tandur 2017 yang di buka oleh
Bupati Sragen Ibu Dr.Kusdinar Untung
Yuni Sukowati dan sebagai penanggungjawab Bp. Tatag Prabawanto B, MM
(Sekda Kab. Sragen).
Hadir dalam kegiatan Bupati
Sragen Ibu Dr.Kusdinar Untung Yuni
Sukowati, Wakil Bupati
Sragen Bp.Dedy Endriyanto, Sekda
Kab. Sragen Bp.Drs. Tatag Prabawanto B, Wahyu
Widayat, SH, SH,MM (Inspektorat Kab.Sragen), Bp.Suwandi, S.Sos,MM (Kepala Dinas
Pemuda olahraga dan Pariwisata Kab. Sragen), Perwakilan dari negara Spanyol,
Kostarika, Amerika Serikat, Hungaria, Argentina, Meksiko, Serbia, Yunani dan
Negeria, Muspika
Kec. Kalijambe dan Warga
Kec. Kalijambe sekitarnya.
Dalam sambutannya Danramil 18/Kalijambe Kapten Inf Suwandi
mengatakan
bahwa Dalam
kesempatan yang berbahagia ini kami atas Danramil 18/Kalijambe menyampiakan
ucapan terima kasih kepada bapak - bapak , ibu - ibu
serta hadirin sekalian yang telah berkenan hadir dalam acara gelar seni dan
budaya. Kami pun merasa gembira dan
bangga atas antusias dan animo masyarakat dalam usaha -
usaha pelestarian seni dan budayanya sendiri. Sementara itu pelestarian budaya
bukan suatu usaha bersifat elistis untuk membangkitkan feodalisme, tetapi
merupakan upaya memelihara dan melindungi aset bangsa agar
seluruh lapisan masyarakat mendukung pelaksanaan pembangunan bangsa dengan
lebih berbudaya sebab budaya merupakan aset penting, terutama untuk pengetauan,
dan memupuk jati diri bangsa. berbagai upaya melalui gelar seni dan budaya
misalnya terus menerus di lakukan dalam menjaga tingkat keterawatannya aagar
kondisi kelestarian warisan sejarah masa lampau tetap terjamin;
Usaha - usaha pelestarian yang budaya
memang tidak berjalan mulus, banyak mendapat kendala sebagaimana di rasakan
seluruh lapisan masyarakat dalam usaha pelestarian, Urbanisasi, moderisasi ,
globalisasi dan tumbuhnya kota - kota industri telah mengancam keberadaan
warisan budaya yang telah kita miliki bersama bahkan banyak alat-alat seni yang
telah diakui oleh dunia seperti gamelan. Akanhkah kita sebagai pemerhati seni
dan budaya diam dan berpangku tangan tanpa berbuat
sesuatu ? Tidak , saudara - saudara sekalian, pergelaran seni dan budaya yang
di gelar kai ini di harapkan mampu merangsang masyrakat memelihara
kebudayaanya. Dengan demikian kembali ke budaya etnis bukan sesuatu yang
negatif. gerakan etnomsantris di belahan dunia saat ini sudah merupakan
kenyataan global. Pelaksanaan
kegiatan Serawung Seni Sangiran Internasional Festival Segoro Gunung Sri Tandur
2017 ditutup tanggal 19 Nopember 2017 pukul 12.15 Wib oleh Bp.Suwandi, S.Sos,MM
(Kepala Dinas Pemuda olahraga dan Pariwisata Kab. Sragen) .
COMMENTS