Sragen, sabtu 18 Nopember 2017 pukul 09.30 Wib Pasiter kodim 0725/srg Kapten Inf Mastha Hari Yudha mengajar wawasan kebangsaan bertempat di...
Sragen, sabtu 18 Nopember 2017 pukul 09.30 Wib Pasiter
kodim 0725/srg Kapten Inf Mastha Hari Yudha mengajar wawasan kebangsaan
bertempat di aula kemenag kab.sragen. Kegiatan tersebut dalam bingkai workshop
komitmen pemuda dan remaja dalam menjaga keutuhan NKRI dan menjauhi narkoba.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Komisi perempuan, Remaja dan keluarga MUI
Kab.sragen. Peserta workshop terdiri dari perwakilan SMU/SMK se Kab. Sragen
sederajat, IPNU, IPM, Pemuda MTA dan Satgas LDII. Adapun yang hadir dalam acara
Ketua MUI KH.Minanu azis, Kakesbangpollinmas Heru Martono, Ipda suyana binmas
polres Sragen, kapten Inf Mastha HY Pasiter kodim Sragen. Acara dimulai dengan
menyanyikan lagu Indonesia raya dan dibuka oleh kepala kesbangpolinmas Heru
Martono dilanjutkan penandatanganan bersama komitmen pemuda dan remaja dalam
menjaga keutuhan NKRI dan menjauhi narkoba serta menolak paham Radikalisme oleh
semua peserta whorkshop. Dalam ceramahnya Pasiter kodim Sragen menyampaikan
materi wasbang tentang mempertahankan ideologi Pancasila melalui bela negara
untuk menjaga keutuhan NKRI. Dengan diawali memutar video lagu Indonesia raya
yang asli yang ternyata lagunya panjang sekali. Tujuanya adalah agar peserta
mau mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang melawan penjajah. Pasiter
menekankan kepada peserta workshop tentang 7 masalah mendasar yang perlu
dibenahi diantaranya penegakan hukum, peraturan hukum yang tumpang tindih dan
belum sejalan dengan UUD 45, Buruknya koordinasi baik dilembaga sendiri maupun
antar lembaga negara, kualitas penduduk yang masih rendah.
Ditekankan pula tentang 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI
dan Bhineka Tunggal Ika. NKRI negara berdasarkan kebangsaan bukan agama, negara
berbentuk republik bukan kerajaan, negara bersifat kesatuan bukan serikat,
negara didasarkan Pancasila bukan ideologi lain dan sistem pemerintahan
presidentil bukan parlemen.
Perang saat ini adalah proxy war, yakni menggunakan kekuatan ipoleksosbud
hankam untuk memenangkan peperangan bukan dengan pengerahan kekuatan militer.
Caranya dengan memasukkan paham atau ideologi terorisme, komunisme dan
radikalisme serta memecah persatuan dan kesatuan. Dan tak kalah efeknya adalah
melalui media sosial dengan cara fitnah, penyesatan, provokasi, pengalihan isu,
pembunuhan karakter dan membuat berita bohong atau hoax.
Dan saat ini ada indikasi siswa Indonesia ada yang diberi beasiswa,
dimanjakan, didoktrin dan selanjutnya dijadikan agen asing. Luar negri berusaha
menciptakan konflik, menghembuskan isu disintegrasi dan pemberontakan. Dari
sektor ekonomi Indonesia yang sebenarnya kaya raya sudah dijajah secara ekonomi
oleh asing sebagai contoh produk makanan asing merajalela di indonesia.
Bentuk penjajahan sosial budaya adalah diantaranya dengan masuknya budaya
budaya asing yang tak sesuai dengan Pancasila. Negara luar mengirimkan ahli
botani untuk mempelajari pertanian di indonesia untuk dikembangkan dinegaranya,
Menyebarkan budaya pesta narkoba untuk melemahkan generasi muda dan sex bebas.
Pasiter berpesan agar para generasi muda untuk kembali ke Pancasila dan UUD
45 guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, dengan persatuan dan kesatuan
Indonesia akan kuat. Bila kuat Indonesia akan menjadi bangsa pemenang. Selalu
waspada, hargai perbedaan dan jangan mudah dipecah belah. Semua peserta nampak
antusias dan tidak ada yang mengantuk sama sekali. Salah satu peserta workshop
dari IPNU (ikatan pemuda NU) bernama Takim mengaku senang mengikuti
kegiatan ini karena menambah wawasan yg tidak didapat sewaktu di sekolahan.
COMMENTS